BKK

Post Page Advertisement [Top]

BELAJAR FISIKA MENYENANGKAN BERSAMA ANAK SMK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE EKSPERIMEN

Sri Arini Rahmawati, S.Pd

Lokasi : SMK Negeri Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat

Lingkup Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan

Tujuan yang ingin dicapai : Setelah melaksanakan proses pembelajaran materi massa jenis dan tekanan hidrostatis menggunakan Model Problem Based Learning dengan metode Eksperimen , peserta didik dapat lebih berkonsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya mengalami peningkatan.


SMKN Parungponteng merupakan salah satu SMK Negeri pertama se-kecamatan dari dahulu hingga saat ini. SMKN Parungponteng termasuk sekolah dengan usia yang masih muda, tepatnya pada bulan Januari 2016 sampai saat ini tahun 2022 saya mengajar mata pelajaran fisika di SMK Negeri Parungponteng. Jadi pada saat saya mulai mengajar, usia sekolah baru menginjak di angka 4 tahun.

SMK Negeri parungponteng merupakan sekolah yang pada awalnya bertempat di balai desa dan berdekatan dengan kandang sapi dan hanya mempunyai 1 bangunan saja. Lalu kurang lebih satu tahun setelah berdirinya SMKN parungponteng, sekolah tersebut berpindah tempat ke daerah kecamatan hingga saat ini. Itupun tempatnya berada dilahan yang tanahnya kurang stabil sehingga ketika musim hujan tiba, kami selaku warga sekolah merasa khawatir terjadi longsor di daerah sekolah.

Di SMK Negeri Parungponteng saya mengajar fisika hanya di kelas X saja pada saat ini dikarenakan mata pelajaran fisika pada Kurikulum 2013 sudah ditiadakan untuk kelas XI dan XII. Selain mengajar fisika saya juga mengajar mata pelajaran Ipa terapan dan Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK).

Rumah dan sekolah saya terletak di daerah pegunungan yang cukup jauh dari kota, sekitar 1,5 jam waktu tempuh dari rumah ke perkotaan dengan mayoritas penduduk terdiri dari masyarakat menengah ke bawah. Sehingga begitu banyak para orangtua yang menyekolahkan anaknya ke SMKN Parungponteng dengan harapan agar ketika anaknya lulus sudah siap untuk bekerja.

SMK Negeri Parungponteng saat ini mempunyai empat kejuruan, yaitu Teknologi Bisnis Sepeda Motor, Teknologi Komunikasi dan Jaringan, Tata Busana dan Pengembangan Keuangan Mikro. Alhamdilillah setiap tahunnya sekolah kami mendapatkan cukup banyak peserta didik dibandingkan dengan sekolah lain disekitar kami.

Selama kurang lebih enam tahun mengajar, saya mendapat banyak sekali pengalaman dan pelajaran hidup yang berharga. Bahkan sampai membuat saya begitu menikmati kehidupan saya sebagai seorang pendidik.

Sebagai seorang pendidik tentu akan ada saat dimana kita bertemu dengan permasalahan dalam pembelajaran yang cukup beragam. Begitu beragamnya permasalahan yang saya temukan juga di sekolah terutama di kelas fisika yang saya ajar. Salah satunya yaitu permasalahan anak SMK yang cukup sulit diatur dan kurang disiplin saat belajar di dalam kelas. Terhitung kurang dari 15 menit konsentrasi belajar mereka sudah terpecah dan cukup sulit menemukan pecahan-pecahan tersebut. Sehingga para guru betul-betul ditantang untuk membuat para peserta didik betah di dalam kelas, duduk yang rapi dan mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran dengan baik serta penuh konsentrasi agar mereka dapat memahami apa yang dipelajari di kelas.

Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuan pembelajaran itu tercapai. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran tergantung pada proses pembelajaran yang dijalani oleh peserta didik. Jika konsentrasi peserta didik rendah, maka akan menimbulkan aktivitas yang berkualitas rendah pula serta dapat menimbulkan ketidakseriusan dalam belajar dan daya pemahaman terhadap materi pun menjadi berkurang.

Begitupula halnya dengan anak-anak yang saya ajar. Konsentrasi mereka saat belajar sangat rendah. Sehingga jika ditanya mereka tidak bisa menjawab, dan tidak dapat menyampaikan kembali apa yang telah dipelajari pada saat itu. Hal ini berdampak pada hasil belajar yang mereka capai.


Kondisi yang menjadi latar belakang masalah

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, kurangnya konsentrasi peserta didik pada saat pembelajaran ini tentu dilatarbelakangi oleh beberapa hal, yaitu diantaranya:

a. Minat peserta didik kurang terhadap materi fisika

b. Suasana lingkungan belajar yang tidak kondusif

c. Peserta didik tidak paham dengan materi yang diajarkan

d. Cara guru dalam penyampaian materi kurang menarik (monoton)

e. Kesiapan peserta didik dalam menerima materi yang diajarkan yang kurang

f. Peserta didik mengantuk saat belajar

g. Peserta didik terganggu dengan masalah yang dimilikinya

h. Kurangnya interaksi antara peserta didik dan guru dalam proses pembelajaran

i. Kemampuan peserta didik yang beragam

j. Gaya belajar peserta didik yang berbeda

k. Kesehatan peserta didik sedang terganggu

l. Kegiatan pembelajaran tidak sesuai dengan karakteristik peserta didik

m. Ada hal lain yang lebih menarik perhatian peserta didik

Berdasarkan permasalahan di atas, praktik baik perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran dengan menggunakan model dan metode yang tepat sehingga pembelajaran yang inovatif dapat tercapai dengan baik.

Oleh karena hal tersebut, penulis selaku guru berusaha mengatasi permasalahan yang terjadi dengan cara merancang suatu pembelajaran untuk meningkatkan konsentrasi belajar peserta didik dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning dan metode eksperimen sehingga hasil belajar peserta didik pun dapat mengalami peningkatan.

Pada umumnya guru mempunyai masalah yang sama terkait pembelajaran, oleh sebab itu selain rancangan ini bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan pada pembelajaran di kelas yang saya ajar, rancangan pembelajaran ini bisa dijadikan inspirasi atau bahan referensi dalam mendesain pembelajaran yang inovatif dan kreatif bagi semua guru. Karena dengan menerapkan model dan metode pembelajaran yang inovatif, peserta didik selalu merasa antusias dalam mengikuti seluruh proses pembelajaran.


Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan

Dari hasil tindakan yang saya lakukan di kelas X SMK Negeri Parungponteng pada materi massa jenis zat dan tekanan hidrostatis menggunakan model Problem Based Learning dan metode eksperimen, diperoleh:

1) Peserta didik dapat lebih berkonsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran

2) Motivasi dan minat peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran meningkat

3) Keaktifan peserta didik selama proses pembelajaran menjadi lebih baik seperti pada saat melaksanakan percobaan, diskusi kelompok dan mengemukakan pendapat

4) Hasil belajar yang dicapai peserta didik mengalami peningkatan

5) Suasana kelas menjadi hangat dan bersemangat karena peserta didik menjadi begitu antusias dalam mengikuti proses pembelajaran

6) Proses pembelajaran lebih terstruktur

7) Pembelajaran berpusat pada peserta didik

8) Guru berperan sebagai fasilitator dan katalisator

9) Saat pembelajaran peserta didik menjadi lebih fokus

10) Pembelajaran lebih menarik

11) Tujuan pembelajaran tercapai sesuai dengan yang direncanakan

Oleh sebab itu saya ingin membagikan pengalaman praktik ini sebagai informasi yang dapat digunakan rekan guru lainnya dalam membuat rancangan pembelajaran dan melaksanakan rancangan tersebut dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan metode eksperimen.


Y ang menjadi peran dan tanggung jawab dalam praktik ini

Sebagai seorang pendidik, peran dan tanggung jawab guru dalam praktik ini yaitu untuk melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dengan model pembelajaran Problem Based Learning dengan berbantuan metode eksperimen, dan media yang tepat, inovatif dan kreatif sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.


Tantangan

Berdasarkan hasil pengamatan kajian literatur dan wawancara dengan guru sejawat, pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning dengan metode eksperimen ini memiliki beberapa tantangan. Adapun tantangan dalam pelaksanaan pembelajaran model Problem Based Learning dengan metode eksperimen dalam siklus ini adalah sebagai berikut:

a) Model yang diterapkan pada praktik pembelajaran di kelas masih belum sepenuhnya dipahami oleh peserta didik sehingga membutuhkan waktu penyesuaian terlebih dahulu mengenai model Problem Based Learning

b) Kondisi dan karakter peserta didik yang berbeda-beda sehingga ada beberapa peserta didik yang sambil main-main saat melaksanakan percobaan

c) Penyajian hasil diskusi kelompok belum dipahami oleh semua peserta didik

d) Kegaduhan yang terjadi di kelas sebelah atau di luar kelas yang cukup mengganggu terhadap pelaksanaan pembelajaran

e) Memerlukan waktu yang cukup panjang dalam pelaksanaannya

Adapun pihak yang terlibat dalam pelaksanaan praktik pembelajaran ini yaitu: Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum (sebagai koordinator kegiatan PPG), teman sejawat yang membantu dalam hal teknis persiapan alat yang dibutuhkan di kelas dan peserta didik yang saya ajar.


Aksi

Berdasarkan tantangan yang ditemui pada saat kegiatan praktik proses pembelajaran dilaksanakan, langkah yang saya lakukan untuk menghadapi tantangan tersebut yaitu:

a. Melakukan koordinasi terhadap kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum untuk melaksanakan praktik proses pembelajaran

b. Memaksimalkan persiapan sebelum proses pembelajaran dilakukan agar tidak ada lagi kendala dalam pelaksanaannya

c. Mempersipkan alat dan bahan dan fasilitas lainnya yang dibutuhkan, disesuaikan dengan rancangan perangkat pembelajaran untuk dipergunakan pada praktik proses pembelajaran

d. Mengkondisikan peserta didik sebelum pelaksanaan praktik pembelajaran terlebih dahulu khususnya mengenai model yang dipilih yaitu model pembelajaran problem based learning

Untuk melaksanakan proses pembelajaran, strategi yang saya gunakan yaitu terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan semua warga sekolah yang ikut terlibat dalam pelaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar. Dan proses yang dilakukan untuk menangani tantangan tersebut adalah berkolaborasi dengan beberapa orang yang sekaligus ikut terlibat langsung diantaranya saya sendiri sebagai guru, pimpinan sekolah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum, beberapa guru sejawat dan peserta didik . Sedangkan sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini diantaranya: aliran listrik , laptop, proyektor sehingga proses pelaksanaan pembelajarannya berjalan dengan baik.


Refleksi Hasil dan Dampak

Setelah saya selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran fisika di kelas X SMK Negeri Parungponteng, maka diperoleh dampak dari langkah yang dilakukan yaitu:

1) Konsentrasi peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran meningkat, dapat dilihat dari keikutsertaan mereka pada setiap langkah pembelajaran yang mereka ikuti dengan antusias

2) Hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan yang cukup besar

3) Menumbuhkan motivasi dan minat bagi rekan guru lain yang ada disekolah untuk dapat menerapkan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariatif

4) Menambah wawasan saya sebagai guru sekaligus menyadarkan saya bahwa pengembangan pada proses pembelajaran itu merupakan suatu keharusan. Salah satu diantaranya yaitu menggunakan model dan media pembelajaran serta melakukan pendekatan TPACK pada setiap kegiatan pembelajaran.

Adapun hasil yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning dan metode eksperimen ini hasilnya sangat efektif. Dapat kita lihat dari minat dan keaktifan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran, yang tergambar pada setiap sintaks model dan instrument konsentrasi peserta didik serta meningkatnya hasil belajar peserta didik.

Selain itu, proses pembelajaran yang berlangsung tersebut mendapat respon dari lingkungan sekitar yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang Kurikulum dan kesiswaan, teman sejawat, dan peserta didik lainnya yang memberikan respon positif. Sedangkan respon/tanggapan yang didapat dari Dosen dan Guru Pamong setelah pelaksanaan aksi dari langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

· Untuk kegiatan pembelajaran sudah sesuai antara RPP dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.

· Pengambilan gambar/video untuk kamera dinamis perlu lebih ditingkatkan kembali cara pengambilannya

· Posisi guru pada saat menayangkan video pembelajaran supaya tidak menghalangi peserta didik yang duduk disebelah pinggir.

Kemudian yang menjadi faktor keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning ini sangat bergantung pada kemampuan guru dalam mengelola kelas dan melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan menerapkan model pembelajaran yang inovatif. Karena dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan sintaks-sintaks sehingga peserta didik menjadi aktif dalam proses pembelajaran di kelas serta peserta didik juga sangat antusias mengikuti seluruh proses pembelajaran. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning juga memberikan pembelajaran yang bermakna karena didasarkan pada permasalahan yang ada di sekitar siswa.

Dari keseluruhan proses pembelajaran yang telah dilakukan banyak hal yang dapat diperoleh, yaitu diantaranya:

- Penerapan pembelajaran inovatif dapat meningkatkan minat peserta didik sehingga peserta didik dapat lebih berkonsentrasi saat pembelajaran berlngsung

mempengaruhi terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik

- Memudahkan saya sebagai guru dalam menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sudah dirancang dengan baik.

- Penggunaan model Problem Based Learning pada praktik proses pembelajaran serta media yang digunakan pada saat pembelajaran merupakan wawasan pengetahuan baru bagi saya yang untuk dikembangkan

- Sebagai tenaga pendidik, guru harus dapat menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan kreatif agar mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan

- Guru harus selalu mengupdate informasi terkait pembelajaran seiring kemajuan teknologi

- Guru harus mampu mencari permasalahan kontekstual yang logis dalam pembelajaran

- Guru harus mampu mempunya sifat kreatif dan mau berinovasi dalam menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran serta karakteristik peserta didik di kelasnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Bottom Ad [Post Page]